Cours d’économie Politique
Pareto mengamati bahwa sebagian besar kekayaan dipegang oleh sebagian kecil populasi.
Dalam kasus Italia: sekitar 20% penduduk menguasai 80% kekayaan.
Ia menunjukkan bahwa pola distribusi ini berulang di berbagai negara dan waktu, dan dapat dimodelkan dengan fungsi matematis (kemudian dikenal sebagai Pareto Distribution).
Pareto mencoba memformulasikan ekonomi sebagai ilmu yang lebih ilmiah dan matematis, lepas dari nilai-nilai moral.
Ia memperkenalkan pendekatan rasional dan deduktif, yang kemudian menginspirasi mazhab ekonomi Lausanne bersama Léon Walras.
Ini adalah fondasi awal teori keseimbangan umum dan teori preferensi ordinal.
Ia menekankan bahwa individu bertindak berdasarkan kepentingan pribadi dan keputusan ekonomi diambil secara rasional.
Namun, ia juga menyadari banyak keputusan manusia tidak sepenuhnya rasional, yang kelak ia kembangkan dalam konsep "aksi non-logis" dalam karya-karya sosiologinya.
Ia mendalami konsep utilitas (kepuasan) dalam teori ekonomi, dan mendukung penggunaan kurva indiferen (walau lebih dikembangkan oleh ekonom sesudahnya).
Ia menolak pendekatan cardinal utility (yang mengukur utilitas secara kuantitatif), dan lebih menyukai pendekatan ordinal (peringkat preferensi).
Distribusi pendapatan masyarakat mengikuti pola matematis tertentu, yang kini disebut sebagai fungsi distribusi Pareto:
P(X>x)=x−αP(X > x) = x^{-α}P(X>x)=x−α
Di mana α adalah parameter distribusi, dan x adalah tingkat pendapatan/kekayaan.
Distribusi ini bersifat power-law: perubahan kecil dalam populasi atas dapat mencerminkan perbedaan besar dalam kekayaan.
Walaupun ini buku ekonomi, Pareto menekankan bahwa perilaku ekonomi manusia tak bisa dipisahkan dari kondisi sosial dan psikologi masyarakat.
Hal ini menjadi awal ketertarikan Pareto untuk beralih ke sosiologi di karya-karya selanjutnya.
Pareto skeptis terhadap intervensi negara dalam ekonomi, karena menurutnya itu bisa menimbulkan inefisiensi dan ketimpangan baru.
Ia lebih mendukung mekanisme pasar bebas, tetapi menyadari bahwa distribusi hasilnya tidak selalu adil.
Konsep "Pareto Optimality" belum secara eksplisit disebut dalam buku ini, namun Cours d'économie politique meletakkan dasar bagi gagasan tersebut.
"Pareto Efisien" berarti suatu alokasi sumber daya di mana tidak ada satu orang pun yang bisa dibuat lebih baik tanpa membuat orang lain lebih buruk.
Pada akhir abad ke-19, Pareto tertarik pada bagaimana kekayaan dan pendapatan tersebar di antara individu dalam masyarakat. Ia mulai menghimpun data pendapatan dari berbagai negara (termasuk Italia, Inggris, Prancis, dan Prusia), dan menyadari pola yang konsisten:
“Sebagian kecil orang menguasai sebagian besar kekayaan.”
Pareto menyimpulkan bahwa ketimpangan dalam distribusi pendapatan adalah fenomena alamiah dan stabil dalam masyarakat:
Tidak tergantung pada sistem ekonomi (kapitalis, feodal, dll).
Tidak berubah banyak meskipun ada reformasi pajak atau redistribusi kekayaan.
Ketimpangan adalah bagian dari struktur sosial yang mendalam.
Karena Pareto menganggap distribusi kekayaan cenderung tetap stabil, ia menjadi skeptis terhadap:
Intervensi negara untuk menciptakan keadilan pendapatan
Reformasi sosial yang mencoba “meratakan” pendapatan
Baginya, intervensi sering kali hanya menggeser kelompok elit, bukan menghapus struktur ketimpangan.
Inilah kontribusi terbesar Pareto dalam buku ini, dan yang paling berpengaruh hingga kini:
"Pareto Distribution"
"Pareto Efficiency"
Dasar empiris dari aturan 80/20